Tabayun : Sikap Mertua yang memicu pertengkaran dalam rumah tangga

 Sikap Mertua yang memicu pertengkaran dalam rumah tangga.


Selain IPAR adalah maut yang belakangan ini santer dibahas di media online, maka ada juga yang bisa menjadi faktor retaknya rumah tangga yaitu mertua,
namun bukan berarti semua mertua menjadi faktor retaknya rumah tangga, ada mertua yang begitu memahami bahwa setelah menikah bahwa anak laki-lakinya sudah punya tanggung jawab lebih kepada keluarganya, punya istri yang juga harus diprioritaskan, menganggap bahwa istri dari anak laki-lakinya juga adalah anaknya, layaknya anak yang dikandungnya dan tidak pernah membeda-bedakan antara anaknya sendiri dengan menantunya..
pada kenyataannya tak jarang menantu yang akhirnya menjauh dari mertuanya bukan karena membenci namun karena memang sering dibuat tidak enak hati oleh mertuanya.. hal ini ditunjukkan dengan sikap yang acuh tak acuh atau perkataan yang sering membuat sang menantu tersinggung dan hal ini bukan hanya sekali namun dilakukan berkali-kali seakan-akan tak mau menerima kehadiran orang baru dalam keluarganya...
mertua masih merasa bahwa anak laki-lakinya adalah miliknya, adalah haknya sehingga masih tidak rela jika dia mendahulukan istrinya dibandingkan orang tuanya sendiri, hal inilah yang sering memicu tidak nyamannya seorang menantu hadir dalam keluarga suaminya. bagaimana bisa seorang mertua bisa jadi pemicu rumah tangga anaknya? bisa, jika sang mertua bersikap seperti di bawah ini:
1. Terlalu ikut campur urusan rumah tangga anaknya, bahkan urusan keuanganpun juga ikut diatur oleh sang mertua
2. suka membanding-bandingkan menantu satu dengan menantu yang lain. bahkan sering membeda-bedakan perlakukan karena perbedaan status sosial menantu.
3. Selalu ingin diprioritaskan padahal sang anak juga punya keluarga yang membutuhkannya
4. Sering mencari-cari kesalahan sang menantu
5. sering kali menganggap sikap dan perbuatan menantu salah
6. sering kali memaksa menantu melakukan apa yang menjadi keinginannya
7. Tidak menganggap menantu sebagai keluarga sendiri
8. Sering mengkritik dan meremehkan bahkan terkadang marah-marah tanpa alasan yang jelas.
maka suami sangat penting perannya dalam menghadapi situasi dan konflik seperti ini, jadilah penengah bagi keduanya. jangan sampai engkau menyalah-nyalahkan istrimu, karena baginya dunianya akan tetap baik-baik saja selama engkau bersikap baik padanya.
namun jangan sampai juga engkau melupakan baktimu pada orang tuamu. tetaplah hormat dan baik. tidak ada wanita yang ingin suaminya durhaka kepada orang tuanya jika sang istri tetap dihargai dan dipedulikan perasaannya

Post a Comment

0 Comments

loading...