Rekan Wanita Muslimah Rahimakumullah...
Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.
Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.
“Saya
bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar,” katanya.
Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat
dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap
sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan
tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.
Si
lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu,
dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu
merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan
bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si
lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, nampak lalat itu
terkulai lemas terkapar di lantai.
Tak
jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar
dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya
itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu
hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang
malang itu menuju sarang mereka.
Dalam
perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, “Ada
apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?” “Oh.., itu sering terjadi, ada
saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha,
dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu.
Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga
akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita.”
Semut
kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, “Aku
masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak
berhasil?”
Masih
sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, “Lalat itu
adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya
saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama.” Semut tua itu memerintahkan
rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini
dengan mimik dan nada lebih serius, “Ingat anak muda, jika kamu melakukan
sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib
kamu akan seperti lalat ini.”
Para
pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan
cara yang berbeda.
0 Comments