Seorang ibu tengah berjalan santai bersama anaknya di sebuah
taman, keduanya melihat sepasang sepatu yang sudah usang & lusuh. Mereka
berdua yakin kalau itu adalah sepatu milik pekerja kebun yang sebentar lagi akan
menyelesaikan pekerjaannya.
Sang anak melihat kepada ibunya & berkata : Bagaimana kalau
kita candai tukang kebun ini dengan menyembunyikan sepatunya, kemudian kita
bersembunyi dibelakang pepohonan, nanti ketika dia datang, kita lihat bägaimana dia
kaget & cemas karena kehilangan sepatunya.
Ibu itu menjawab: anakku, tidak pantas kita menghibur diri
dengan mengorbankan orang miskin. Kamu kan lebih beruntung dan kamu bisa saja
menambah kebahagiaan untuk dirinya.
Sekarang coba kamu
masukkan beberapa lembar uang kertas ke
dalam sepatunya, kemudian saksikan bagaimana respon dari tukang kebun miskin itu?
Sang anak sangat takjub dengan usulan ibunya. Dia langsung memasukkan beberapa lembar uang ke dalam
sepatu tukang kebun itu. Setelah itu ia bersembunyi di balik semak-semak bersama
ibunya sambil mengintip apa yang akan terjadi dengan tukang kebun. Tak berapa lama
datanglah tukang kebun itu, sambil mengibas-ngibaskan kotoran debu dari
pakaiannya, dia menuju, tempat dia meninggalkan sepatu sebelum bekerja. Ketika ia
memasukkan kakinya ke dalam sepatu, ia menjadi terperanjat, karena ada sesuatu yang
mengganjal di dalamnya.
Saat ia keluarkan ternyata, uang. Dia memeriksa sepatu yang
satunya lagi, ternyata juga berisi uang.
Dia memandangi uang itu berulang-ulang seolah ia tidak percaya
dengan penglihatannya. Ia pun memutar pandangannya ke segala penjuru namun ia
tidak melihat seorang pun yang dilihat olehnya.
Sambil menggenggam uang itu lalu ia berlutut sambil ia
berucap :
“Aku bersyukur kepada-Mu, ya Allah, Tuhanku yang maha Pengasih
& Penyayang. Wahai Yang Maha Tahu, istriku sedang sakit & anak-anak-ku kelaparan, mereka belum mendapatkan makanan hari
ini. Engkau telah menyelamatkanku, anak-anakku dan istriku dari penderitaan.”
Dengan kepolosannya dia terus menangis terharu sebagai ungkapan
rasa syukurnya atas karunia dari Allah Yang Maha Pemurah.
Sang anak sangat terharu dengan pemandangan yang di lihatnya dari
balik persembunyian itu Air matanya menetes tanpa dapat ia bendung.
Sang ibu yang bijak tersebut.pun berkata pada anaknya : “Bukankah
sekarang kamu merasakan kebahagiaan yang lebih dari pada kamu melakukan usulan
pertama dgn menyembunyikan sepatu tukang kebun miskin itu?”
Sang anak menjawab :
"Aku telah mendapatkan pelajaran yang tidak akan aku
lupakan seumur hidupku."
Sekarang aku paham makna kalimat :
“Ketika kamu memberi, kamu akan memperoleh kebahagiaan yang
lebih banyak daripada ketika kamu diberi”.
Sang ibu melanjutkan nasehatnya & ketahuilah bahwa bentuk
pemberian itu bermacam2 :
1. Memaafkan kesalahan org di saat kamu mampu melakukan
balas dendam adalah suatu pemberian.
2. Mendoakan teman & saudaramu dibelakangnya (tanpa
sepengetahuannya) itu adalah juga pemberian.
3. Berusaha berbaik sangka & menghilangkan prasangka
buruk, juga suatu pemberian.
4. Menahan diri dari membicarakan aib sesama kita
dibelakangnya adalah pemberian juga.
Ini semua adalah "Pemberian" marilah kita saling
"Memberi & Berbuat baik", niscaya hidup kita akan menjadi lebih
indah.
Semoga bermanfaat...
Salam Santun...
Salam Santun...
0 Comments