Rekan Wanita Muslimah Rahimakumullah.
WANITA BETAH DI RUMAH BUKAN KUPER TAPI SUNNAH
Menjadi wanita itu kadang serba di gosipin serba di omongin.
Jalan-jalan terus katanya eh kamu anak perempuan kok keluyuran terus.
Terus ada yang diam di rumah atau betah di rumah dan keluar jika ada kebutuhan, juga tetap di gosipin, katanya eh kamu anak perempuan kok kuper banget, tidak gaul, main dong tuh sama teman-temanmu.
Padahal wanita adalah Aurat, wanita itu lebih baik betah di rumah daripada keluyuran tidak jelas, atau mengumpul bersama teman-teman di halaman rumah tapi ujung-ujungnya ghibah, membicarakan kejelekan orang lain.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam, bersabda :
“Sesungguhnya Wanita adalah aurat, Sehingga ketika ia keluar rumah, ia akan disambut oleh syaithan. Dan kondisi yang akan lebih mendekatkan dirinya dengan Rabb-Nya adalah ketika ia berada di rumahnya.”
(Hadits Riwayat At-Tirmidzi dan Ath-Thabrani dari Abdullah bin Ma'sud radhiyallahu'anhu, Ash-Shahihah : 2688)
Dalam hadits ini dijelaskan bahwa wanita adalah aurat yang namanya aurat berarti mengundang malu bila terlihat orang lain atau terlihat oleh lelaki yang bukan mahram hingga perlu ditutupi dan dijaga dengan baik.
Sehingga tetap tinggal di dalam rumah itu lebih baik bagi si wanita, lebih menutupi dirinya dan lebih jauh dari fitnah (godaan/gangguan). Bila ia keluar rumah, setan berambisi untuk menyesatkannya dan menyesatkan orang-orang dengan sebab dirinya.
Tidak ada yang selamat dari fitnah ini kecuali orang-orang yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala Yang disyariatkan bagi wanita muslimah yang beriman kepada Allah dan hari akhir adalah tinggal di dalam rumahnya tanpa keluar kecuali bila ada kebutuhan, dengan mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya dan tidak memakai perhiasan berikut wangi-wangian,
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu ….” (Al-Qur'an Surah Al-Ahzab : 33)
Di zaman ini banyak ajaran dan aturan Agama Islam yang dianggap aneh, asing, dan tidak lumrah. Termasuk keberadaan wanita sebagai aurat, sehingga harus ditutupi dari pandangan lelaki ajnabi (non-mahram), sulit diterima oleh kebanyakan orang bahkan oleh kaum wanita sendiri. Yang dianggap biasa justru keberadaan wanita yang berkeliaran di luar rumah, hilir mudik tanpa malu di depan lelaki ajnabi, tanpa mengenakan busana yang syar’i, malah memamerkan kemolekan wajahnya dan keindahan anggota tubuhnya, kebagusan dandanannya, serta semerbak aroma tubuhnya. Wallahul musta’an (Hanya Allah sajalah tempat meminta pertolongan).
Ketahuilah, hadits Nabi di atas telah pasti keshahihannya. Bila suatu hadits dikatakan shahih dari ucapan Nabi berarti benar-benar Nabi yang mengucapkannya. Beliau berucap tidaklah dari hawa nafsu, tapi dari wahyu yang beliau terima sebagaimana firman Allah :
“Dan tidaklah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.” (Al-Qur'an Surah An-Najm: 3-4)
Karena kepastian berita dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa sallam bahwa wanita itu aurat, maka hendaklah wali para wanita, baik dari kalangan ayah, paman, kakek, saudara laki-laki ataupun suami, memerhatikan keberadaan wanita mereka serta memiliki kecemburuan terhadap wanita mereka. Jangan biarkan mereka (para wanita) keluar rumah tanpa ada kebutuhan, atau keluar rumah tanpa mengenakan pakaian yang syar’i, yang menutup tubuh mereka sebagai aurat mereka.
Bagi para wanita sendiri, hendaklah mereka bersegera berpegang dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya karena di dalamnya pasti ada kebaikan bagi mereka.
Semoga Bermanfaat..
Link sumber: https://www.facebook.com/groups/806820456321746/
loading...
0 Comments